TBC atau tuberculosis
merupakan sebuah penyakit yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis.
Bakteri ini paling sering menyerang paru – paru, tetapi juga dapat mempengaruhi
organ tubuh lainnya. TBC termasuk salah satu dari 10 jenis penyakit dengan
tingkat kematian tertinggi di dunia. Pada tahun 2018, tercatat sebanyak 10 juta
orang di seluruh dunia mengidap penyakit ini, dan 1,5 juta orang diantaranya
meninggal dunia. Menurut organisasi kesehatan dunia atau WHO, lebih dari 95%
kasus tuberculosis terjadi di negara – negara berkembang termasuk indonesia.
Selain itu, orang – orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah
serta orang yang mengalami kekurangan nutrisi juga sangat rentan terserang
penyakit ini.
TBC merupakan penyakit
yang sangat berbahaya dan dapat berakibat fatal bagi semua kalangan, termasuk ibu
hamil. Menurut center for disease control and prevention (CDC), penyakit
tuberculosis pada ibu hamil memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan
kelompok usia lainnya. Pengobatan harus segera dimulai ketika ibu hamil sudah
dinyatakan positif mengidap TBC.
Penyakit TBC juga bisa mempengaruhi janin yang
ada didalam kandungan. Berikut ini merupakan pengaruh penyakit TBC pada ibu
hamil, yaitu :
1. Risiko bayi lahir dengan berat rendah
Bayi yang lahir dari
ibu pengidap TBC memiliki risiko lahir dengan berat badan rendah dibandingkan
bayi lain yang ibunya tidak memiliki TBC. Bahkan, dalam kondisi yang sangat
langka, penyakit TBC tersebut juga bisa menurut ke anak yang dilahirkannya.
2. Meningkatkan risiko kematian janin
Ibu hamil yang
mengidap penyakit TBC juga berisiko mengalami keguguran dan kematian janin
didalam kandungan. Kondisi ini bisa semakin parah jika ibu hamil mengalami
perubahan sistem kekebalan tubuh.
3. Obat TBC tidak mempengaruhi janin (bergantung pada ketentuan obat tersebut)
CDC menjelaskan bahwa
obat tuberculosis yang dikonsumsi oleh ibu hamil bisa masuk ke dalam tubuh bayi
melalui plasenta. Tetapi, hal itu tidak memberikan dampak buruk atau berbahaya
pada janin tergantung dari ketentuan setiap obat.
Untuk mengobati
penyakit TBC pada ibu hamil, dokter biasanya akan memberikan beberapa jenis
obat – obatan yang memang dibuat khusus untuk memerangi penyakit TBC.
Berikut
ini merupakan beberapa jenis obat yang bisa digunakan untuk mengobati penyakit
TBC berdasarkan jenis TBC yang diidap, yaitu :
1. TBC laten
TBC laten merupakan
suatu kondisi ketika anda tidak memiliki gejala TBC tetapi hasil tes menunjukkan
bahwa ibu hamil teah terinfeksi penyakit tersebut. Untuk mengobatinya, dokter
akan memberikan obat isoniazid yang harus dikonsumsi selama 9 bulan kehamilan. Disaat
yang bersamaan, anda juga diharuskan untuk mengkonsumsi suplemen vitamin B6
untuk mencegah risiko penyakit jantung dan efek samping kehamilan seperti
morning sickness.
2. TBC aktif
TBC aktif merupakan
jenis penyakit TBC yang menampakkan gejala – gejalanya dan hasil tesnya juga
menunjukkan hasil positif TBC. Ketika ibu hamil mengidap penyakit TBC jenis
ini, dokter akan meresepkan tiga obat yaitu isoniazid, rifampisin, dan etambutol.
Anda harus mengkonsumsi obat – obatan tersebut setiap hari selama 2 bulan
sesuai dengan dosis yang telah ditentukan.
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com